Senin, 02 Juli 2012

IREONA!



A.   Characters & Characterizations      :
1.      Hyunna 4 Minute  : gank leader, multi tallent, boyish.
2.      IU                          : cerewet, ceplas-ceplos, sedikit lola.
3.      Suzy Miss A          : magnae, pemecah kasus.
4.      Sully F(x)              :           paling tua diantara yang lainnya, pemalu, tapi menyimpan  pesona dan pengkhianatan.
5.      Kang Dong Ho                 : usianya 5 tahun lebih tua dari Hyuna, optimis.
6.      Kim Jung Il                       : senior Hyunna, IU, Suzy, Sully dan Song Joong Ki, mysterious, romantic.
7.      Song Joong Ki                  : suka berkelahi, anggota gank motor, pandai merayu.
8.      Kang Min Hyuk CN Blue : seosaengnim bagian kedisiplinan, tegas.
Genre               : Romantic, comedy.
Synopsis          :
Hyunna, IU, Suzy dan Sully adalah sahabat. Mereka membentuk gank sejak kelas satu Godeunghakyo (Senior High School). Awalnya mereka berdomisili dikelas yang berbeda, Hyuna dikelas dance, IU dan sully dikelas vocal, sedangkan Suzy dikelas modelling. Namun setelah naik kekelas dua, mereka ditempatkan dikelas yang sama yaitu kelas perfilman.
Diantara ketiga temannya, Hyunna adalah yeoja yang paling menonjol dan paling diidamkan oleh namjadeul karena parasnya yang cantik dan terkesan imut juga skillnya dalam dance yang lumayan mengesankan.
Kang Dong Ho adalah mantan kekasih Hyunna saat masih kelas tiga Junghakyo (Junior High School) yang samapai saat ini masih mencintai Hyunna dan ingin sekali menikahinya. Sedangkan Kim Jung Il juga mantan kekasih Hyunna saat kelas satu. Kedua namja itu menjalin hubungan dengan Hyunna hanya selama satu bulan. Tetapi tidak dengan Song Joong Ki. Hyunna sangat membenci namja yang satu ini. Mereka bagaikan anjing dan kucing setiap kali berhadapan.
Berikut cerita selengkapnya...

IREONA (Part 1)
            Sinar mentari sudah mulai tinggi, namun Hyunna masih santai merias diri dikamar. IU yang kebetulan letak rumahnya tidak jauh dari rumah Hyunna, memang sudah lebih dulu pergi kesekolah sejak 15menit yang lalu. “Ommoo... sudah jam7, aku telat!” jerit Hyunna histeris saat melihat jam dinding diruang tamu. Hyunna bergegas pergi kesekolah.
            Handphone disaku kirinya bergetar. “Yeobboseyo, ada apa Oppa? Aku sedang terburu-buru kesekolah” namja yang menghubungi Hyunna tidak lain adalah Dong Ho, mantan cinta pertamanya saat ia kelas tiga Junghakyo. “Hyuna-ah, sekarang aku sudah tiba diSeoul. Bisakah kita bertemu?”. Hyunna bergumam dalam hati “untuk apa betemu? Aku dan kau sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi”. Dong Ho yang masih menunggu kepastian Hyunna meminta jawaban atas ajakannya “Hyunna-ah, eottoke? Kau mau kan?” Hyunna yang saat itu terburu-buru kesekolah, merasa terganggu dengan pertanyaan itu “Ya! Sudah kubilang, aku sedang terburu-buru. Nanti saja aku akan menghubungimu lagi” kemudian dia menutup telfonnya lebih dulu.
            Sesampainya Hyunna didepan gerbang sekolah, sepertinya hari ini dia kurang beruntung karena gerbang baru saja ditutup. Dia mendapatkan hukuman atas keterlambatannya datang kesekolah. Suzy yang saat itu sedang didalam kelas, kaget melihat Hyunna sedang dihukum dilapangan. “Aigoo! Bukankah itu Hyunna?! Apa yang terjadi?” dia langsung menghubungi IU dan Sully untuk memberitahu akan hal tersebut.
            From: IU
Mwo? Hyunna dihukum?
Ahh, dia pasti kesiangan
Lagi.

            From: Sully
Keurae? Kasihan dia pasti
Kepanasan.
            Perut Hyunna yang masih kosong tidak mampu memberi energy yang cukup untuknya. Wajahnya semakin memucat, pandangannya semakin buram dan berkunang-kunang. Dia berdiri sempoyongan, sepintas cahaya silau berkelebat dari sudut kanan matanya dan dia terjatuh. Suzy yang sejak tadi memperhatikan Hyunna, terkejut melihat Hyunna yang tidak pernah selemah itu, kemudian saat itu juga dia jatuh pingsan. Beruntung, namja disampingnya dengan sigap menangkap tubuh mungil Hyunna yang saat itu hampir jatuhn mengenai lantai lapangan.
            Ketika Hyunna membuka matanya, dia melihat banyak orang disekelilingnya “Wae? Ada apa ini?”. Suzy, IU dan Sully yang kebetulan adalah anggota petugas kesehatan disekolah, senang melihat Hyunna sadar. “Hyunna-ah, akhirnya kau sadar” ucap IU senang “tadi kau pingsan, untung saja ada seorang namja yang menolongmu” sambung Sully. “nugusseo?” tanya Hyunna penasaran yang ingin mengucapkan terimakasih “geunami, namja yang disampingmu saat dihukum seosaengnim tadi” jelas Suzy.
            “Aku disini” terdengar suara namja dari ambang pintu dan semua menoleh kearahnya. Namja itu berjalan menghampiri mereka. Dia membungkuk “annyeonghasseyo, jeireumeun Kim Jung Il-imnida. Bangapseumnida”. IU, Sully dan Suzy yang tadinya mengerumuni Hyunna memberi ruang untuk Jung Il, namun mereka hanya memandangi namja itu tanpa membalas salam darinya. Hyunna mencoba bangun dari pembaringan “ah, bangapseumnida. Gamsahamnida, kau telah menyelamatkanku” Jung Il tersenyum “anieyo, aku hanya sedikit membantumu saja. Cha, kalu begitu aku kekelas dulu. Annyeonghasseyo”.
            “Ya, Suzy kau kenal dengan namja tadi?” tanya IU sambil menarik kursi dan mendudukinya “Ahh, kau ini” Suzy memukul kepala IU, mengejek seolah IU itu kurang mengenal lingkungan sekolah “yang benar saja kau tak mengenalnya. Aku, juga tidak mengenalnya” sontak mereka tertawa dibuatnya. Sully membalas pukulan yang Suzy daratkan kekepala IU “aish! Apho” sentak Suzy sambil memegangi kepalanya. Sully sedikit memarahinya dan mencoba mengeluarkan kedua bola matanya “Kau ini, jugeullae? Jangan memukul!” dan mereka tertawa lagi dengan candaan yang mereka buat sendiri.
            Entah dari mana Juing Il tau tentang Hyunna, tiba-tiba diatas meja Hyunna didapati ada setangkai mawar merah yang dihiasi pita merah jambu nan cantik. Hyunna yang baru saja datang dari kantin sekolah bersama teman-temannya itu, kaget melihat benda itu ada diatas mejanya “Omoo... mwoya? Siapa yang bermain-main denganku? Sudah tau aku benci bunga seperti ini!” dia terlihat agak marah. IU yang duduk sebangku dengannya sama sekali tidak tau “mollasseo, tapi Hyunna-ah apa akhir-akhir ini ada namja yang sedang dekat denganmu lagi?” Hyunna masih berdiri disana “oppseo”. Sully mengambil bunga itu “ya sudah, bunga ini untukku saja ya?” Suzy memukul genggaman Sully “ya! Itu bukan milikmu!” “aish! aphosseo!” seraya Sully meniup tangannya “nanti aku cari tau”.
            Song Joong Ki teman sebangku Suzy, siswa yang terkenal nakal dan jarang sekali masuk kelas karena sibuk berkelahi melempar segumpal kertas kearah Hyunna. “aish! Mwoya? Siapa yang melakukan ini?” Hyunna melihat sekelilinya. Joong Ki melambaikan tangannya dan mengerlingkan mata kanannya seolah dia menggoda Hyunna. Tiba-tiba plakk! Tangan kanan Suzy mendarat dikepalanya “aish! Apho” dengan sedikit mengancam, Suzy menggertaknya “Ya! Kau bosan hidup? Jugeullae? Jangan goda nae chingu, arasseo?” “ah, ye jeoseong seumnida... jeongmal jeoseong seumnida” seraya ia membungkukkan badannya yang saat itu sedang duduk berdampingan.
            Hyunna membuka gumpalan kertas itu
Wanita macam apa kau ini!
Semua wanita menyukai bunga,
Lalu kenapa kau tidak?
Kau aneh sekali
Hyunna yang merasa dirinya diejek, kemudian menghampiri Joong Ki. Dia memukul kepala Joong Ki dan menarik kerah Joong Ki “maksudmu apa?” Joong Ki terlihat santai, sama sekali tidak takut terhadap Hyunna.”kau mau apa? Mau kucium?” Joong Ki lalu mendekatkan wajahnya dan nyaris mencium bibir sexy Hyunna. Seisi ruangan memandangi mereka.”sudah, sudah, sudah! Kalian ini memang seperti kucing dan anjing saja” Suzy mencoba memisahkan mereka dan Hyunna kembali ketempatnya dengan menggertakkan langkahnya.
            “Hyunna-ah, mungkin saja yang mengirimmu bunga itu adalah Joong Ki. Dia kan satu-satunya laki-laki yang selalu ingin tahu apa yang tidak kau sukai” bisik IU. Hyunna melirik tajam ke arah Joong Ki yang menjulurkan lidah kepadanya. Hyunna mendapatkan pesan dari Suzy dan membacanya bersama IU
Aku yakin bukan Joong Ki orangnya.
Hyunna dan IU saling memandang “lalu siapa?”.
            Sepulang sekolah, saat mereka berjalan melalui koridor tiba-tiba ada seseorang yang membungkam Hyunna dari belakang. Hyunna ditarik kedalam ruang kelas yang saat itu kosong. Dia terkejut saat mengetahui bahwa Kim Jung Il lah yang menariknya kesana “ma’af aku menggunakan cara kasar seperti ini. Tapi,” Jung Il mencoba membisikkan sesuatu ketelinga Hyunna.
            “Aigoo! Hyunna akan dipeekosa! Ini tidak boleh dibiarkan” ucap Joong Ki yang kebetulan melihat mereka. Joong Ki bergegas menyelamatkan Hyunna dari namja yang mencoba melecehkan Hyunna. “Jaimma!” pekik Joong Ki dan kemudian memukuli Jung Il. Sama sekali Jung Il tidak melawan, dia tersungkur lemah dibawah meja dengan sejumlah luka. Joong Ki menarik Hyunna keluar “khaja!”.
            Ditengah pelariannya bersama Joong Ki, dia mencoba memberontak “lepaskan! Lepaskan aku!” namun Joong Ki tidak peduli karena dia pikir, dia sudah menyelamatkan Hyunna. “Joong Ki-ah! Lepaskan aku”. Teman-teman Hyunna yang mendapati Hyunna yang terlihat mengenaskan saat itu, terlihat khawatir terjadi sesuatu dengannya. “Hyuuna-ah, apa yang terjadi” tanya IU. Suzy terlihat marah “apa yang kau lakukan terhadap temanku?” Joong Ki menceritakan kronologinya dengan nada yang sedikit tinggi dan kedua bola matanya hampir keluar “teman macam apa kalian! Hyunna ampir diperkosa oleh namja yang tidak dikenal!” Hyunna kali ini benr-benar menampar Joong Ki dengan amat keras didepan orang-orang yang disekelilingnya “michesseo? Kau bilang, aku akan diperkosa oleh Jung Il oppa?” Joong Ki memegangi pipi kirinya dan menahan amarahnya. Ketiga temannya terkejut mendengar nama Jung Il. “Mwo?! Jung Il oppa? Namja yang waktu itu menolongmu, Hyunna ah?” tanya Sully dengan anda terkejutnya dan tak percaya. Hyunna mencoba menjelaskan “Begini,”. Setelah mendengar penjelasan Hyunna, barulah Joong Ki sadar bahwa ia salah. Deangan wajah yang merah karena malu, dia mengalihkan pembicaraan dan berusaha melarika diri dari tatapan sinis empat yeoja itu. “Ah! Aku lupa, siang ini aku ada janji. Chalkke!. Kemudian dia lari.
            IU sangat khawatir “benarkah itu, Hyunna?”  “aku yakin, seseorang yang mengirimmu bunga adalah Jung Il oppa” jelas Suzy. Hyunna hanya diam saja dengan ekspresi wajah yang datar. “lalu, apa yang oppa katakan kepadamu?” tanya Sully penasaran. “Kalian tau sendiri, banyak sekali namja yang tertarik padaku” IU terkejut “geuroni, oppa memintamu untuk menjadi yeojachingunya?” “begitulah” ketiga temannya terbelalak. “aish! Aku lupa ada satu namja yang harus ku selesaikan” pekiknya. “nuguya?” tanya Suzy “siapa lagi? Namja yang selalu mengejarku walaupun sudah ku buang” jawabnya, “hari ini Dong Ho sudah di Seoul, sebentar lagi dia samapai di Gyeong-go do. Dia memintaku untuk menemuinya”.
            Sesampainya dirumah, Hyunna mendapai handphonenya dipenuhi dengan pesan dan missed calls karena ia meninggalkannya begitu saja didalam saku seragam sekolahnya.
                        From: Kang Dong Ho
Aku sudah sampai. Tunggu aku di
Rumah, aku akan menemuimu.
Segera Hyunna membalas pesan itu karena Hyunna tidak ingin bertemu dengan Dong Ho lagi.
Aku tidak bisa. Aku harus
Pergi kerumah temanku
Untuk mengerjakan tugas
Bersama-sama.
Dong Ho kemudian menelfonnya
Dong Ho         : “kau berbohong lagi?”
Hyunna           :“ani, aku memang tidak bisa”
Dong Ho         :“kau tau, jarak Jepang dan Korea itu tidak dekat. Aku hanya ingin bertemu denganmu dan membicarakan sesuatu”
Hyunna           :“sudah kubilang, aku tidak bisa”
Hyunna kesal dan menutup telefonnya.
            Saat Hyunna sedang berjalan menuju rumah IU, tiba-tiba Dong Ho sudah berada dibelakangnya dan mengikutinya “sial” gumam Hyunna. Terpaksa Hyunna mengajak Dong Ho pergi kerumah IU.
            IU membukakan pintu, dia berdiri sejenak diambang pintu  “Hyunna-ah, nuguya?” seraya melirik namja yang bersama Hyunna “Kang Dong Ho” bisik Hyunna. “Ah, ne silahkan masuk” ucap IU mempersilahkan mereka masuk. “Ya, aku pinjam toiletmu sebentar yah?” bujuk Hyunna “oppa, aku ketoilet dulu ya”.
            “Ya Hyunna, bagaimana bisa Dong Ho bersamamu?” “hari ini hari sial. Dia tiba-tiba mengikutiku tadi, untuk basa-basi aku ajak dia kesini. Gwenchana? Eommamu, tidak marah kan?” jelas Hyunna. “gwenchan, gwenchana”.
            Selesai mengerjakan tugas, Hyunna pamit untuk pulang karena dia tidak nyaman membawa Dong Ho bersamanya. “IU, aku pulang dulu ya. Untuk jadwal besok, tugasnya hanya ini saja kan?” Hyunna mengerlingkan mata kirinya. IU yang sudah mengerti kode itu, mempersilahkan Hyunna dan Dong Ho pulang “ah, ne chuseyo. Sampai jumpa besok disekolah ya”.
            Belum jauh dari rumah IU, Dong Ho berpamitan pergi “Hyunna-ah, aku harus pergi menemui pamanku dulu. Kau tidak apa-apa kan, jalan sendiri?” Hyunna merasa lega Dong Ho melepaskan diri darinya “ne, gwenchana”. Dong Ho pun pergi menggunakan angkutan umum. Hyunna menarik nafas dalam “ah, fungida”.
            Pagi hari saat jam istirahat, keempat yeoja itu terkejut melihat tempat yang biasa mereka duduki sudah ditempati seorang namja. Namja itu adalah  Kim Jung Il. “Kita cari tampat lain saja, khaja!” ajak Suzy kepada yang lain. Jung Il yang melihat mereka dari kejauhan mengajak untuk bergabung “ya! Yeojadeul! Duduk saja disini”. Sully membujuk teman-temannya “ya sudah, kita duduk bersama Jung Il saja” IU yang sedikit menolak menemukan satu alasan “ya! Kursi disana hanya empat, yang benar saja”. “Sudah, kita kesana saja. Tidak ada salahnya, aku juga ingin meminta ma’af atas kejadian kemarin”.
            Jung Il berdiri dan mempersilahkan yeojadeul itu untuk duduk “chuseyo, silahkan duduk. Ini kan tempat kalian”. “Oppa, tentang hal kemarin aku minta ma’af” ucap Hyunna yang membungkukkan badannya. Jung Il sepertinya salah faham dengan Joong Ki “ah, anieyo gwenchanayo. Aku yang salah, seharusnya kau tahu kalau kau sudah memiliki namja chingu”. Serentak yeojadeul disana kaget “namja chingu?” IU menambahkan “maksudmu, Joong Ki?” “Oh, namja chingumu bernama Joong Ki? Sampaikan permintaan ma’afku padanya”. Hyunna menjelaskan semuanya.
“Baiklah kalau begitu, aku akan melanjutkan misiku untuk memilikimu” Jung Il kemudian berlutut didepan Hyunna yang sedang duduk. Tiba-tiba Joong Ki datang merusak suasana “mwoya? Kau seorang laki-laki. Kenapa kau harus berlutut didepan yeoja sepertinya?”. Kebencian terlukis diwajah Hyunna dan teman-temannya karena Joong Ki merusak suasana romantis Hyunna. “Apa maksudmu?” ucap Jung Il yang bangun setelah berlutut dengan wajah penuh dendam atas perlakuan Joong Ki kemarin. Mereka hampir berkelahi saat itu, semua orang fokus pada mereka. Hyunna tiba-tiba melakukan hal aneh, dia mencium Jung Il didepan semua orang dan terutama Joong Ki “khaja!”.
Joong Ki terkejut melihat hal itu, dia merasa ada sesuatu yang mengganggu pernafasannya dan seperti ada benda tumpul yang menusuk dadanya berkali-kali. Dia meminum minuman ynag bukan miliknya.  “aish! Milik siapa ini?” dan dia baru sadar bahwa minuman itu adalah milik Hyunna. Dia bergumam dalam hati “seperti inikah jika aku mencium Hyunna?”. Joong Ki semakin jengkel “aku bisa gila!” dan ia berlalu.
Seiring berjalannya waktu, Joong Ki semakin kesal dengan tingkah Hyunna yang seolah-olah pamer didepannya. Tak jarang pula Joong Ki mendapati Hyunna jalan berdua ditaman dan berbagai tempat rekreasi. Namun, Joong Ki tidak mengira bahwa Hyunna hanyalah ingin membuat Joong Ki semakin kesal terhadapnya. Hyunna ingin membuktikan bahwa ia adalah yeoja yang selama ini dipuja namjadeul.
Setelah beberapa lama, Joong Ki tak lagi mendapati Hyunna bersama namja chingunya. “ya yeoja aneh! Mana namja chingumu? Biasanya kau selalu bersamanya kemanapun kau pergi” ejek Joong Ki. Namun Hyunna hanya diam menahan isak tangisnya “ya! Jawab pertanyaanku. Kau tuli?”. Teman-temannya datang menyelamatkan Hyunna dari pertanyaan yang hampir membunuhnya itu “Hyunna-ah, ayo kita pulang” ajak IU.
“Aneh sekali, biasanya yeoja itu selalu semangat jika ku ajak berdebat. Tapi, kenapa sekarang dia hanya diam saja? Dan sepertinya, matanya itu sedang sakit” gumam Joong Ki. Plak! “Phaboya!” ucap Suzy yang secara tiba-tiba muncul dari arah belakang. Joong Ki sangat kaget dan terkejut “Ya! Suzy-ah, kau mengagetkanku saja” “Aku baru tahu, kau ini memang namja terbodoh di Korea” “wae?” “Kau tidak bisa membedakan mata sembab karena terlalu banyak menangis dan mata yang sedang sakit. Kau ini bodoh sekali. Berapa IQ mu?”. Joong Ki baru sadar bahwa Hyunna saat itu sedang sedih. “Maksudmu, Hyunna menagis setiap malam hanya karena dia putus dengan namja chingunya?” Suzy memukul kepala Joong Ki lagi “Jawabanmu nyaris benar. Tapi, alasan mengapa Hyunna menangis itu salah” “Lalu kenapa?” tanya Joong Ki penasaran sambil sesekali meringis memegangi kepalanya. “I have to go. Aku harus menghibur Hyunna sampai dia kembali seperti semula”. Suzy pergi meninggalkan Joong Ki dan menyusul teman-temannya. “So Inggris” ejek Joong Ki.
“Aku harus tanya siapa? Apa, aku cari Jung Il saja?” gumamnya. Joong Ki membuka handphonenya, mencari kontak Sully untuk menanyakan apa yang terjadi pada Hyunna. “Ah, ini dia” Joong Ki hendak menelfon Sully, tapi dia batalkan. “Pasti mereka sedang bersama-sama, tidak mungkin Sully akan menceritakannya padaku. Ah, nanti malam saja aku kerumahnya”. Joong Ki mengantongi handphonenya dan bergegas pulang.
Malamnya, Joong Ki benar-benar datang kerumah Sully dan menanyakan hal tersebut. Awalnya, Sully tidak mau memberi tahunya, Sully takut Joong Ki akan melakukan sesuatu yang buruk terhadap Hyunna. Tapi, dengan bujukan Joong Ki akhirnya Sully memberitahunya. Namun dia meminta agar Sully tidak memberi tahu siapapun akan kedatangannya. Sebaliknya, Sully juga meminta agar Joong Ki tidak menyebut namanya saat dia mengethaui cerita yang sebenarnya. “Sebenarnya, Hyunna saat ini sedang merasa bersalah atas meninggalnya Jung Il” Joong Ki terkejut mendengar hal itu dan mengerutkan keningnya “Mwo? Lalu apa yang sudah terjadi dengan mereka?” Sully melanjutkan ceritanya.
“Hyunna menjadikan Jung Il sebagai alasan untuk membuat mu  semakin jengkel. Hyunna hanya ingin membuktikan bahwa dia adalah yeoja populer dan tidak seperti yang kau katakan setiap kali kau mengejeknya. Saat hubungan mereka menginjak satu bulan, Hyunna tidak bisa membiarkan Jung Il dibohongi oleh dirinya. Hyunna memberitahu Jung Il tentang perasaan Hyunna yang sebenarnya. Mereka yang saat malam itu sedang berlibur di menara Seoul, mendengar hal itu Jung il yang sangat mencintai Hyunna merasa cintanya dikhianati dan dikecewakan. Jung Il pulang tanpa membawa Hyunna pulang bersamanya. Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi yang saat itu sedang terjadi kabut tebal. Jung Il mendapat kecelakaan, dan meninggal dalam perjalanan saat tim SAR menolong dan membawabya kerumah sakit”
Joong Ki terlihat iba “kasihan sekali dia” “ne, kenapa Hyunna tega melakukan hal itu terhadap Jung Il” mendengar kata-kata Sully, Joong Ki mencoba menjelaskan “ya! Kau ini. Maksudku Hyunna yang kasihan, Bukan Jung Il. Aku lebih mengkhawatirkan kejiwaan Hyunna” “disini yang menjadi korban itu Jung Il, bukan Hyunna! Semua ini gara-gara kau!” “kenapa aku?” tanya Joong Ki heran. “Kau, menyukai almarhum Jung Il?”. Sully menceritakan, bahwa Jung Il adalah seniornya saat Junghakyo dan Sully sangat mendambakan Jung Il menjadi namja chingunya. “ah, arasseo”. Pertanyaan konyol keluar dari mulut Sully “Tadi kau bilang, kau mengkhawatirkan Hyunna. Apa kau juag menyukainya?” Wajah Joong Ki berubah menjadi kepiting rebus. Kemudian dia berpamitan untuk pulang tanpa menjawab pertanyaan Sully.
Suatu pagi, Hyunna melihat seorang namja didepan halaman rumahnya dan sepertinya dia mengenalinya “geunami nuguya?”. Hyunna keluar untuk pergi kesekolah. Joong Ki membuka helmnya “Annyeonghasseyo, Hyunna-ah” Joong Ki memperlihatkan senyuman yang manis pagi itu. Dengan wajah datar, Hyunna hanya mengucapkan “kau mau apa?” “ya! Ghaja, ayo naik!”. Tidak biasanya Hyunna menurut seperti itu, dia langsung naik tanpa menanyakan kemana tujuan mereka. “Kita akan ketaman. Hari ini tidak usah sekolah, kita bolos saja. Ok?” ajak Joong Ki. Hyunna hanya diam memeluk Joong Ki yang memboncengnya.
Joong Ki saat itu membawa Hyunna kesebuah bukit yang cukup tinggi dengan pemandangan yang sangat menakjubkan. “Cha! Hyuna-ah, kita sudah sampai. Cepat turun” Hyunna pun turun, kedua matanya berkaca-kaca dan kemudian melinangkan air mata. “Uljima” Joong Ki mengusap air mata Hyunna. “Kau terlalu berlebihan. Tidak usah terharu seperti itu” Joong Ki mencoba menghibur, namun air mata Hyunna semakin deras. Joong Ki memeluknya, Hyunna terbenam dalam pelukan Joong Ki.
Ditengah isak tangisnya dan dalam pelukan Joong Ki, Hyunna berucap “kenapa kau membawaku kesini?”. Joong Ki merasa lega karena sosok Hyunna yang aseli sudah kembali “untuk berkelahi denganmu. Ayo, kita selesaikan masalah kita disini!” jawab Joong Ki dengan senyum ibanya. Hyunna memulai perkelahian kecil dengan memukul wajah Joong Ki. Joong Ki mengusap darah yang keluar dari pojok bibir kanannya “hanya segini saja? Ayo, lakukan lagi!”. Melihat darah yang keluar, Hyunna ketakutan dan segera membersihkannya dengan tissue. Hyunna teringat akan kematian Jung Il dan kembali meneteskan air mata “mianhae, mianhae...” Joong Ki memeluknya lagi dan kali ini lebih erat “gwenchana”.
“Aku tahu apa yang terjadi denganmu” Joong Ki membelai rambut panjang Hyunna. Joong Ki merasakan detak jantungnya sangat cepat. Hyunna melepaskan pelukannya “kau! Kenapa jantungmu berdebar cepat sekali?” Joong Ki menarik Hyunna kedalam pelukannya “sudah jangan banyak tanya” dalam pelukan Joong Ki, Hyunna merasakan detak jantung yang begitu cepat dan menyeramkan “lalu, kenapa kau terus memelukku? Ini terlalu kencang, aku tidak bisa bernafas. Apa kau ingin mebunuhku?” “kita pulang” Joong Ki menggenngam tangan kiri Hyunna dan menghidupkan motornya. Merekapun pulang.
IU yang sedang berjalan pulang sendirian, terkejut melihat Hyunna dibonceng oleh Joong Ki. Mereka berhenti tepat didepan IU “apa yang kau lakukan terhadap temanku?!” Hyunna turun “gomawo” Joong Ki membuka kaca helmnya dan mengerlingkan matanya kearah IU kemudian dia pergi. “Hyunna-ah, kau tidak apa-apa? Kenapa kau tidak sekolah tadi?” “gwenchana, aku hanya pergi kesuatu tempat dengan Joong Ki” jawab Hyunna dengan tenang. “Nanti kuceritakan” lanjutnya. Hari ini kalian aneh, pergi bersama, bolos bersama, sampai-sampai semua orang dikelas khawatir dunia ini akan hancur”. Hyunna tertawa terbahak-bahak mendengarnya. “ya! Kau kenapa?” tanya IU lagi “ruamhku sudah dekat, kau mau mampir?” Karena IU penasaran dengan cerita Hyunna, akhirnya dia memutuskan untuk mampir terlebih dahulu “baiklah”.
Sesampainya dirumah, Hyunna menceritakan kejadian yang dia lalui bersama Joong Ki sejak pagi tadi. IU sangat terkejut dan tidak percaya mendengarnya “keurae?” air yang ia minum dan belum sempat ia telan, dengan begitu saja tupah dari mulutnya. “ya! Kau jorok sekali. Cepat bersihkan itu” “ne, ne, ne, ne, tapi benarkah yang kau katakan itu?” IU terlihat sama sekali tidak percaya. “Ya sudah, kalau kau masih tidak percaya. Sebaiknya kau pulang saja, dari pada kau harus mendengar omong kosongku” “ne, ne, ne, baiklah” dan IU pun pulang.
Diperjalanan IU memikirkan hal itu “tapi, mungkin saja itu benar. Tapi mereka terlihat sangat dekat. Tapi, disisi lain itu sangat tidak mungkin jika kucing bersahabat dengan anjing. Kecuai jika anjing dengan tikus. Lalu, siapa tikus disini?” gumamnya. “ah, aku bisa gila”. Dihentakkannya kaki IU ketanah.
Hari kehari, suasana kelas mereka jadi semakin aneh bagaikan ada Allien yang sudah masuk ketubuh Hyunna dan Joong Ki. Mereka sering terdapati makan berdua, dan bahkan belajar bersama dirumah Joong Ki. “Sungguh tanda-tanda kiamat akan terjadi dalam waktu dekat” ucap Suzy “iya, kau benar” lanjut IU, dia sedikit mengeluh “akupun sudah terlupakan, Hyunna sekarang lebih memilih belajar dan mengerjakan tugas dirumah Joong Ki dibandingkan dirumahku”.
Kali ini Sully yang mendapati Hyunna dan Joong Ki deperpustakaan. Sully segera kembali menemui teman-temannya yang lain. “Chingudeul! Gawat gawat...” Sully yang nafasnya tergengah-engah mencoba menceritakan apa yang baru saja dia lihat diperpustakaan. “Sully-ah, kau kenapa?” tanya Suzy. IU menyuruhnya untuk duduk “sekarang, katakan apa yang ingin kau katakan”. Sully menghela nafasnya “aku, aku melihat Hyunna sedang berduaan dengan Joong Ki diperpus”. Suzy hanya menanggapinya dengan ekspresi yang biasa “sudah kuduga”, Sully mencoba untuk memperjelas ceritanya “tapi, mereka hampir berciuman”. Sontak, IU dan Suzy terkejut “mwo? Poppo?”.
Hyunna dan Joong Ki kembali kekelas setelah bel masuk. Mereka terlihat lebih intim layaknya sepasang kekasih. Joong KI merangkul pundak Hyunna. Sully yang sejak tadi menunggu kedatangan Hyunna dan Joong Ki, akhirnya mendapati mereka berdua “cha, cha! Bwa, mereka terlihat sangat dekat kan?”. Serentak 6 pasang mata itu memandangi mereka berdua dengan sangat tajam tanpa berkedip. Hyunna menghampiri chingudeulnya yang sedang berkumpul dimejanya. Suzy langsung kembali kemejanya, sedangkan Sully tetap disana. Mereka mengapit Hyunna “Hyunna-ah, apa yang terjadi dengan kau dan Joong Ki? Apa kalian berpacaran?” tanya IU. Hyunna belum sempat menjawab pertanyaan IU, namun tiba-tiba Kang Min Hyuk seosaengnim datang.
“Selamat siang anak-anak” Min Hyuk Seosaengnim duduk didepan dan memberikan nasihat kepada haeksaenya. “Hakyo, bukanlah tempat para haeksaeng untuk saling memadu kasih. Karena Hakyo adalah tempat kalian untuk menambah ilmu. Apalagi, ada sepasang kekasih yang secara terang-terangan memamerkan kedekatannya ditempat yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar seperti perpus. Hyunna dan Song Joong Ki, ikut keruangan saya sekarang”. Keduanya mengikuti seosaengnim menuju ruangannya. Suasana kelas sangat ribut membicarakan Hyunna dan Joong Ki.
Diruangan Kang Min Hyuk seosaengnim, mereka duduk bersebelahan tepat didepan meja Kang Min Hyuk seosaengnim. “Apa kalian tau, kenapa sya panggil kalian kesini?" tanya seosaengnim lagi. Wajah keduanya terlihat tegang dan menundukkan kepala. “Saya peringatkan kalian untuk tidak melakukannya lagi” tegas seosaengnim. “Ye, seosaengnim” jawab keduanya. “Ya, Song Joong Ki” ucap seosaengnim menunjuk kearah namja yang duduk didepannya. Song Joong Ki mengangkat kepalanya “Ye, seosaengnim” Hyunna sesekali melirik kearah Joong Ki. “Prestasimu saat ini lumayan meningkat dan kau juga akhir-akhir ini jarang berkelahi. Kau lebih sering masuk kelas dibanding semester lalu. Tapi, kau Hyunna-ah!” sontak Hyunna mengangkat kepalanya “Ye, seosaengnim” “Kenapa nilai-nilaimu turun? Apa ini karena kedekatan alian berdua?” tanya seosaengnim. Diruangan itu, Hyunna dan Joong Ki diarahkan supaya tidak melakukan kesalahan lagi.
Mereka berdua kembali kekelas. Berpuluh pasang mata yang ada disana hanya tertuju pada keduanya. Hyunna dan Joong Ki duduk ditempat masing-masing. Suzy yang duduk sebangku dengan Joong Ki hanya diam seolah tak terjadi apa-apa. Begitu juga dengan teman sebangku Hyunna, IU.
Pulang sekolah, Hyunna dan Joong Ki pulang bersama tanpa ada sesuatu yang berbeda meski telah mendapat arahan dari seosaengnim. Ditengan perjalanan, Joong Ki mengatakan sesuatu yang cukup mengagetkan “Hyunna-ah” “ne” “setelah mendapatkan pengarahan, aku pikir lebih baik kita jaga jarak dulu. Kita kembalikan suasana seperti awal”. Hyunna terkejut. Joong Ki menurunkan Hyunna ditengah jalan. “Hyunna-ah, terimakasih sudah membantuku aga lebih baik. Sekarang, kau harus mengembalikan nilai-nilaimu yang turun. Hwaiting!”. Senyum hambar terlukis diwajah Joong Ki dan meninggalkan Hyunna disana.